Minggu, 13 Juni 2010

Teknik Speedcubing

Speedcubing atau juga disebut speedsolving adalah seni menyelesaikan rubik dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Para pelakunya biasa disebut speedcuber. Bagi mereka, menyelesaikan rubik adalah olahraga ketangkasan. Mereka tidak hanya mengejar kesenangan, tapi juga membuktikan diri dan meraih prestasi.

Tidak ada tolak ukur yang pasti mengenai tingkat kecepatan yang harus dipenuhi oleh seorang sehingga dapat disebut Speedcuber. Selama Anda berusaha lebih cepat dalam menyelesaikan rubik, Anda layak menyandang sebutan itu. Meskipun demikian, ada semacam "waktu keramat", yaitu kecepatan tertentu yang tidak bisa dicapai oleh sembarang orang. Tidak hanya teknik yang tepat, rubik yang baik juga sangat mempengaruhi kecepatan yang dapat Anda hasilkan.

Berikut ini adalah langkah-langkah yang saya rekomendasikan bagi Anda yang ingin menyelesaikan rubik dengan waktu yang lebih cepat dari waktu ke waktu. Jika Anda mulai kebingungan memahami penjelasan yang diberikan, mungkin Anda membaca melebihi kapasitas Anda saat ini. Lewati bagian tersebut dan bacalah kembali ketika Anda sudah mencapai taraf tertentu dalam speedcubing.

1. Beginner's Method
Bagi Anda yang belum pernah menyelesaikan rubik, metode inilah yang harus Anda pelajari pertama kali. Pada metode ini biasanya seseorang hanya perlu menghafalkan 7 hingga 12 algoritma. Beginner's method ini bisa banyak Anda temui dan pelajari di internet. Banyak pula tutorial yang tidak mengajarkan notasi standar, melainkan dengan panah arah gerakan atau istilah buatan sendiri. Dengan metode ini, Anda bisa mencapai level 2 menit dalam waktu 1 sampai 3 hari.

2. Melatih Fingertrick (teknik jari)
Walaupun sudah hafal banyak algoritma, Anda tidak akan mencapai taraf tinggi dalam speedcubing bila memilih fingertrick yang buruk. Secara sederhana, fingertrick adalah keterampilan jari untuk memainkan rubik seefektif dan seefisien mungkin. Dalam speedcubing, melakukan full palm twist atau memutar rubik dengan seluruh pergelangan tangan perlu dihindari karena memakan waktu terlalu lama. Sebagai gantinya, Anda harus mengoptimalkan peran jari-jari dikedua tangan Anda, mulai telunjuk hingga kelingking (jari Anda bisa terluka jika melakukannya pada cube yang putarannya keras).

3.Mengerjakan cross putih secara efisien
Meskipun membuat cross tampak seperti langkah yang sederhana, tapi akan sulit mendapatkan waktu yang cepat jika Anda belum lancar mengerjakannya. Hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah mengenali skema warna rubik Anda, dengan demikian Anda mengetahui posisi relatif satu sama lain. Misalnya, Anda tidak perlu memasukan edge putih hijau selalu sejajar dengan center hijau. Yang penting , edge yang berada disisi kanan,kiri,belakangnya memang edge yang urutan posisinya sudah benar dengan edge hijau. Diakhir barulah lakukan penyesuaian dengan menyamakan lapis tersebut dengan center.

4. 2 Look OLL dan 2 Look PLL
Saatnya mulai bermigrasi ke metode Fridrich. Setelah lapis pertama dan kedua selesai, akan terbentuk pola tertentu. Dalam metode Fridrich, penyelesaian lapis terakhir ini hanya memerlukan dua kali eksekusi algoritma, yang disebut algoritma OLL dan PLL. Karena jumlah kasus dan algoritma yang perlu dihafalkan untuk menyelesaikan cukup banyak, Anda dapat membagi masing-masing tahap itu menjadi dua. Pembagian itu dikenal dengan 2 look OLL dan 2 look PLL.

5. First 2 Layer (F2L)
Dalam metode Fridrich, kelihaian menyelesaikan F2L adalah penentu kecepatan Anda. Berita baiknya, Anda bisa saja menguasai F2L tanpa perlu menghafalkan satu pun algoritma. Berita buruknya, perlu waktu lama untuk benar-benar menguasai F2L.

6. Full PLL
Secara sederhana, full PLL akan menggabungkan langkah 6 dan 7 pada beginner's method menjadi satu langkah. Setelah cukup baik dengan F2L, Anda bisa mempelajari keseluruhan algoritma PLL. Full PLL menggantikan 2 look PLL.

7. Full OLL
Full OLL akan menggabungkan langkah 4 dan 5 pada beginner's method sehingga menjadi satu langkah saja. Setelah menyelsaikan lapis kedua, Anda dapat langsung membuat atap rubik Anda menjadi kuning keseluruhannya hanya dengan satu algoritma saja, tidak peduli apakah sudah terbentuk cross kuning atau belum.

source: danielcalvinz.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar